Assalamu'alaikum
Lebih baik mencegah daripada mengobati, kalimat ini selalu tercatat dalam otak saya untuk selalu hidup sehat. Saya pecinta makan tetapi saya juga sering ngecek kesehatan minimal cek gula darah, kolesterol atau asam urat. Kebetulan aku mempunyai keturunan dari alm. Ayah yaitu darah tinggi, diabetes dan jantung.
Kalo mendengar penyakit ini aku jadi ingat alm. Ayah selama masih hidup sebelum penyakit 3 yang disebutkan diatas menyerang beliau perokok aktif. Perokok aktif semenjak usia 25 tahun yang berhenti merokok sekitar usia 40 tahun. Efek sakitnya bukan langsung datang semua penyakit jantung, kolesterol maupun diabetes dalam tubuh tetapi setelah beberapa tahun kemudian. Alm. Ayah dinyatakan punya penyakit jantung pas usia 50 tahun dan beliau minum obat sampai meninggal.
Di keluargaku punya riwayat 3 penyakit tersebut akhirnya abangku 2 orang total berhenti merokok. Alhamdulillah sekarang dirumah kalo berkumpul bebas namanya tembakau dan asap rokok. Aku senang banget bisa menghadiri Acara Workshop Blogger Kesehatan yang diadakan oleh Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI.
Acara Workshop Blogger Kesehatan ini mengundang rekan-rekan Blogger dari Komunitas Blogger Cronny serta Penyuluh Kesehatan dari beberapa Rumah Sakit di Jakarta. Acara ini diadakan di Ballroom Hotel Royal Kuningan, Jakarta tanggal 18-19 Juni 2019 yang lalu.
Apa pengertian dari Penyakit Tidak Menular?
Penyakit kardiovaskular seperti jantung, stroke dan diabetes menempati tiga urutan teratas penyebab kematian di Indonesia. Duh dengernya merinding karena penyakit ini diderita oleh alm. Ayah. Ternyata Penyakit Tidak Menular resiko kematiannya lebih tinggi. Penjelasan diatas oleh saya Penyakit Tidak Menular atau disingkat dengan PTM adalah jenis penyakit yang tidak dapat ditularkan kepada orang lain. Penyakit Tidak Menular biasanya terjadi karena oleh faktor keturunan atau gaya hidup tidak sehat.
Beberapa contoh Penyakit Tidak Menular seperti Diabetes Melitus, Jantung, Kanker dan Hipertensi. Oleh karena itu mulai hidup sehat dari masih muda, tetapi ada beberapa anak muda mengabaikan hidup sehat seperti menjauhkan tembakau atau minuman yang mengandung glukosa banyak. Karena berdasarkan data dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI. Penyebab kematian berada di 10 peringkat teratas dan sempet bengong melihat angka tersebut.
Bagaimana mencegah Penyakit Tidak Menular?
Untuk mencegah Penyakit Tidak Menular salah satunya adalah menanamkan dalam hidup kita kebiasaan hidup sehat. Tanpa disadari didalam makanan biasanya mengandung garam atau glukosa yang berlebihan sehingga penyakit pun bertambah.
Apabila Konsumsi Garam Berlebih Maksimal 5g atau setara 2000mg natrium untuk terhindar dari PTM.
Sehingga pembuluh darah menjadi tidak elastis, akibatnya terjadi peningkatan tekanan darah. Peningkatan jumlah cairan dalam tubuh & menganggu penyerapan beberapa mineral.
Akibat Konsumsi Gula Berlebih (Maksimal 50g untuk terhindar dari PTM) Sarapan yang manis-manis produksi hormon meningkat, selalu makan yang manis atau minuman mengandung glukosa efeknya gula berlebih dan akan mengakibatkan diabetes melitus.
Cara mencegahnya dari gaya hidup sehat sebagai berikut :
1. Makanan yang sehat
Makanan sehat dalam hidup sangat penting karena agar terhindar Penyakit Tidak Menular. Dr. Rita Ramayulis, DGN, M. Kes menyarankan agar mengonsumsi sayur dan buah lebih banyak dibandingkan karbohidrat. Sebaiknya dikurangi konsumsi gula dan garam, karena garam berlebih akan mengakibatkan penyakit seperti diabetes, jantung, maupun stroke yang sudah dijabarkan diatas mengenai konsumsi garam berlebih.
2. Hindari rokok
Hal utama untuk hidup sehat hindari rokok, dibeberapa iklan sudah jelas banget merokok dapat menyebabkan kanker. Nah dari kalimat tersebut saja merokok itu bahaya untuk tubuh. Dalam Workshop ini Bapak. Bagja Hidayat yang merupakan penulis di media Tempo menyampaikan kepada teman2 blogger bahwa disinilah peran penting blogger agar bisa menyampaikan bahayanya tembakau. Blogger dapat menyampaikan melalui sosial media mengenai bahaya merokok dengan cara penyampaian bahasa masing-masing blogger.
3. Olahraga /Perbanyak aktifitas fisik
Perbanyak olahraga agar lemak menjauh dari tubuh karena sebanyak 26.1% penduduk indonesia kurang olahraga. Karena dengan olahraga untuk menghindari tulang kropos dan supaya tubuh tetap bugar.
4. Hindari Alkohol
Alkohol itu sangat berbahaya jangankan alkohol minuman bersoda aja bahaya banget. Karena tercatat 4.6% penduduk Indonesia yang berusia diatas 10 tahun mengonsumsi alkohol dan dapat merusak sebagian organ tubuh seperti : ginjal, hati, otak maupun jantung.
Dalam hal ini pemerintah terdapat program unggulan dari Kementerian Kesehatan RI adalah Kampanye CERDIK. Yang dimana singkatan dari CERDIK yaitu :
1. Cek kondisi kesehatan secara berkala
2. Enyahkan asap rokok
3. Rajin aktifitas fisik
4. Diet dengan gizi seimbang
5. Istirahat yang cukup
6. Kelola stress
Selain kampanye CERDIK Penyakit Tidak Menular terdapat GERMAS singkatan dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Tujuan dari GERMAS agar masyarakat terjaga kesehatannya dan produktifitas meningkat.
Kunjungan ke Rumah Sakit Kanker Dharmais
Pas masuk ke Rumah Sakit Kanker Dharmais disambut dengan ramah oleh petugas rumah untuk masuk ke ruangan diskusi. Sambutan pertama dari Prof Abdul Kadir selalu Direktur Utama yang mengatakan pengobatan tertinggi no. 2 dan diharapkan adanya peran pemerintah. Karena selama ini yang datang ke RS. Kanker Dharmais yang sudah stadium tinggi karena proses yang lama dari pemerintah. Yang berobat ke RS Kanker Dharmais dari 80% paling banyak mengeluh penyakit kanker payudara menurut DR. Dr. Denni Joko, Sp. B(K) Onk, MM salah satu dokter specialist bedah di RS Dharmais. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Kanker dapat menyerang seluruh bagian tubuh dan tidak mengenal usia. Kanker payudara dan kanker serviks menempati urutan teratas dari data kanker terbanyak di Pusat Kanker Nasional-RS Kanker Dharmais maupun di Indonesia.
Gejala kanker sebagai berikut :
1. Adanya benjolan di payudara
2. Keluar cairan yang tidak normal dari puting susu, cairan dapat berupa nanah, darah atau keluar susu pada ibu yang tidak hamil atau tidak menyusui.
3. Perubahan bentuk dan besarnya payudara.
4. Kulit payudara mengeras seperti kulit jeruk.
5. Puting susu tertarik ke dalam
6. Luka pada payudara yang tidak sembuh-sembuh.
Selain gejala kanker adapun faktor resiko kanker payudara sebagai berikut :
1. Mendapat haid pertama pada umur kurang dari 12 tahun
2. Mengalami mati haid setelah umur 55 tahun
3. Tidak menikah
4. Tidak pernah melahirkan anak
5. Melahirkan anak pertama sesudah umur 30 tahun
6. Tidak pernah menyusui anak
7. Pernah mengalami operasi payudara yang disebabkan oleh kelainan jinak atau tumor ganas payudara
8. Diantara keluarga ada yang menderita kanker
9.Penggunaan terapi hormonal (termasuk KB, pil, suntik, implant) dalam jangka waktu yang lama.
Persiapan Sebelum Operasi
1. Persiapan administrasi
- Untuk pasien rawat inap, petugas ruang rawat mendaftarkan rencana operasi ke kamar operasi minimal sehari sebelum hari dilakukannya operasi.
-Pasien telah menyelesaikan administrasi atau taksiran biaya operasi terlebih dahulu.
- Pasien dan keluarga membuat Informed Consent / Surat Persetujuan Tindakan.
- Untuk pasien dewasa sadar & kooperatif : harus pasien sendiri yang tanda tangan.
- Ada tanda tangan saksi. Buat dua buah (untuk tindakan operasi dan untuk tindakan Pembiusan)
- Dua buah foto copy KTP pasien atau keluarga yang bertanggung jawab bagi pasien anak/ tidak sadar/ tidak kooperatif.
2. Persiapan Fisik/Pasien
- Pemeriksaan Laboratorium DLL, BT-CT, LFT, RFT dll
- Pemeriksaan foto rontgen
- Konsultasi kardiologi (umur 35 tahun keatas)
- Konsultasi perioperatif (Jika diperlukan)
-Persiapan saluran cerna (puasa 6-8jam preop, enema/obat pencahar, dll).
-Pasien melepaskan: lensa kontak, gigi palsu tidak permanen, alat bantu dengar, cincin/gelang, makeup/cutex kuku.
-Pasien memberitahukan tentang pemakaian alat pacu jantung, plate, protese lainnya yang ada pada tubuhnya.
3. Penandaan area operasi
- Diutamakan pada operasi organ ganda
-Menggunakan tinta yang tidak mudah terhapus
-Pasien dihimbau untuk tidak merubah atau memindahkan tanda lokasi operasi
Perawatan Pasca Operasi
1. Bagi pasien rawat inap, dianjurkan untuk:
- Memperhatikan area luka, produksi drain bila terpasang.
- Memperhatikan ekstrimitas yang di blok anestesi.
- Minum obat, diet/nutrisi sesuai aturan.
- Lakukan mobilitas ekstrimitas segera sesuai anjuran.
- Tidak duduk / berdiri / meninggikan kepala sebelum waktunya khususnya pada pembiusan spinal.
2. Untuk pasien rawat jalan, anjurkan untuk :
- Tidak mengendarai kendaraan bermotor
-Tidak mengoprasikan alat bera
-Tidak mengkonsumsi alkohol
- Memperhatikan ekstrimitas yang di blok anestesi
-Memperhatikan area luka, produksi drain bila terpasang
-Minum obat sesuai aturan
-Kontrol sesuai jadwal
- Segera menghubungi petugas kesehatan bila ada keluhan yang mengganggu.
Hidup sehat lebih berharga dari segalanya, semua harus sadar diri dengan tubuhnya sendiri.
Untuk informasi lebih lanjut bisa kontak sosial medianya :
Twitter :https//twitter.com/p2ptmkemenkesRI
IG:https//www.instagram.com/p2ptmkemenkesri/
Website : http://p2ptm.kemkes.go.id/
Twitter :https//twitter.com/p2ptmkemenkesRI
IG:https//www.instagram.com/p2ptmkemenkesri/
Website : http://p2ptm.kemkes.go.id/
Comme