Masih teringat kejadian 10 tahun yang lalu alm. Ayah masih ada dan pernah mengalami sakit darah tinggi yang tiap tahun selalu dirawat di Rumah Sakit. Alm. Ayah memiliki riwayat darah tinggi sejak memasuki usia 58 tahun sebelumnya beliau sehat banget karena menjaga kesehatannya dengan mengatur pola makanannya. Setelah memasuki usia 60 tahun dan masa pensiunan PNS beliau kesehatannya mulai menurun. Salah satunya terkena penyakit darah tinggi, sejak penyakit itu menyerang alm setiap tahun sejak usia 58 sampai dengan 67 tahun dirawat karena darah tingginya selalu tinggi. Memasuki usia 67 tahun dan dirawat selama 3 minggu di RS. Cipto alhamdulillah sembuh dan pulang ke rumah. Berselang 1 minggu di rumah beliau kumat lagi darah tingginya akhirnya tidak bisa diselamatkan (meninggal).
Beliau juga pernah mengalami STROKE sampai miring di bagian mulutnya dan pelo berbicara. Akhirnya berobat ke RS. Cipto, karena alm. Ayah ditanggung oleh Askes alhamdulillah akhirnya terobati saat itu sampai tuntas. Di tahun berikutnya STROKE pun menyerang kembali tetapi tidak tertolong dan alm. Ayah dipanggil Maha Kuasa. Dari kejadian ini anak-anaknya pun sampai detik ini sangat memperhatikan kesehatan berhubungan dengan gejala-gejala STROKE diawali dengan mengatur pola makanan yang baik dan menghindari STROKE.
Gejala Awal Stroke "SeGeRaKeRS" yaitu Senyum tidak simetris, Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, bicara pelo, kebas atau baal separuh tubuh. Bukan hanya itu aja gejala yang timbul juga kepala hebat yang muncul tiba-tiba. Kalo sudah sampai tahap tersebut perlu diwaspadai bagi yang mempunyai riwayat hipertensi atau punya riwayat keluarga yang memiliki hipertensi. Bila ada gejala tersebut lebih baik langsung dibawa ke Rumah Sakit untuk diperiksa sejak dini.
Dalam data WSO (World Stroke Organization) tahun 2022 menunjukkan angka -12.2 juta orang diperkirakan akan terkena stroke dan 6.5 juta diantaranya diperkirakan akan meninggal dunia. Untuk kategori usia lebih dari 25 tahun berisiko terkena stroke. Insiden stroke tertinggi terjadi pada usia 50-69 tahun (44%) disusul oleh usia lebih dari 70 tahun (40%), namun kejadia stroke pada usia kurang dari 50 tahun juga cukup tinggi mencapai 16%.
Bapak Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hadir dalam kesempatan temu blogger kemarin juga berbagi pengalaman dan ibunya pun terke a stroke dan penderita Stroke yang sembuh. Beliau juga menyarankan agar selalu menjaga asupan makanan sehari-hari dan rajin olahraga agar tubuh selalu fit dan bugar.
Berdasarkan Data Sample Registration System (SIRS) Indonesia tahun 2018 menyatakan bahwa kematian akibat penyakit serebrovaskular ini menempati peringkat pertama sebesar 18.5%.
Berdasarkan Data Global Garden Disease Study tahun 2019 menyatakan bahwa di Indonesia 2 dari 1000 orang berisiko terkena STROKE per tahun. Stroke termasuk penyakit katastropik ke-3 dengan pembiyaan tertinggi. Sedangkan BPJS tahun 2021 Stroke menghabiskan biaya pelayanan kesehatan sebesar 1.91 triliun.
Stroke penyakit yang tiba2 bisa terjadi yang tidak tau kapan datangnya. Untungnya sekarang Rumah Sakit Jakarta sudah banyak yang mudah dijangkau apabila terjadi stroke salah satu dari anggota keluarga ataupun tetangga.
Indonesia saat ini telah memiliki Rumah Sakit vertikal yang mampu memberikan layanan stroke tingkat paripurna sebanyak 9 RS. Tingkat utama sebanyak 3 Rumah Sakit dan tingkat madya sebanyak 6 Rumah Sakit dengan ketersediaan fasilitas Cathlab sebanyak 292 yang tersedia di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta.
Pemerintah terus mengupayakan meningkatkan fasilitas kesehatan di beberapa Rumah Sakit. Stroke bisa dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya yaitu tekanan darah yang tinggi, diet yang tidak sehat, merokok dan kurang aktivitas fisik. Oleh karenair itu ubah pola hidup sehat dan menerapkan CERDIK (Cek Kesehatan Secara Berkala, Enyahkan Asap Rokok, Rajin Beraktivitas Fisik. Istirahat yang cukup dan kurangi stress atau pikirin yang negatif.